Tata Cara Sholat Idul Adha

Tata cara Sholat Idul Adha menjadi pembahasan menjelang bulan Dzulhijjah. Sholat Idul Adha dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggan 10 Dzulhijjah.

Tata Cara Sholat Idul Adha
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Tata cara Sholat Idul Adha menjadi pembahasan menjelang bulan Dzulhijjah. Sholat Idul Adha dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggan 10 Dzulhijjah.

Memasuki bulan Dzulhijjah umat Islam bersiap melaksanakan ibadah qurban. Selain berqurban, ada ibadha yang tidak boleh dilupakan yaitu Sholat Idul Adha.

Hari Raya Idul Adha adalah hari raya kedua setelah Idul Fitri. Momen tersebut sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Pengertian Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha atau sholat hari raya qurban adalah salah satu sholat yang dilakukan oleh umat muslim pada hari raya Idul Adha. Sholat ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, setelah pelaksanaan ibadah qurban.

Sholat Idul Adha dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada Allah atas karunia-Nya yang melimpah, serta untuk mengingat kembali pengorbanan Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah. 

Sehingga, sholat Idul Adha juga menjadi momen refleksi bagi umat muslim untuk memperkuat rasa ketakwaan dan keimanan kepada Allah.

Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an dengan sedekah terbaik Anda. Klik di sini untuk berdonasi!

Sholat Idul Adha dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit dan sebelum masuk waktu Dzuhur. Sholat ini dilakukan secara berjamaah di lapangan atau tempat ibadah terbuka lainnya, dan diikuti oleh seluruh umat muslim yang mampu dan tidak sedang dalam keadaan haid atau nifas.

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat sholat yang diawali dengan takbiratul ihram, diikuti oleh membaca doa iftitah, membaca Al-Fatihah, membaca surah Al-A'la pada rakaat pertama, dan surah Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua. Setelah itu, dilakukan khutbah Idul Adha oleh khatib atau penceramah.

Sholat Idul Adha memiliki nilai ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena selain sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Allah. Sholat ini juga sebagai bentuk solidaritas sosial dalam beribadah dan berkumpul bersama-sama sebagai umat muslim.

Hukum Sholat Idul Adha

Dalam Islam, hukum sholat terdiri dari dua yaitu wajib (fardhu) dan sunnah. Sholat-sholat yang termasuk fardhu terdiri dari fardhu ain dan fardhu kifayah.

Fardhu ain adalah sholat wajin yang dilaksanakan dan tidak boleh digantikan orang lain. Contohnya adalah sholat lima waktu dan Sholat Jum'at bagi laki-laki.

Sementara fardhu kifayah adalah sholat wajib yang jika sudah dilakukan oleh beberapa umat Islam, maka kewajibannya telah gugur bagi muslim lainnya. Misalnya adalah sholat jenazah.

Sedangkan sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan dan akan mendapat pahala jika dikerjakan.Namun apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa.

Hukum Sholat Idul Adha menurut ulama adalah sunnah muakkad yaitu sangat dianjurkan. Sama halnya seperti sholat pada Hari Raya Idul Fitri.

Landasannya adalah Surat Al-Kautsar ayat 2 yang artinya: "Maka dirikkanlan sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah."

Meski begitu, ada beberapa ulama yang berbeda pendapat. Berikut tiga pendapat hukum Sholat Idul Adha menurut para ulama:

1. Sunnah

Mayoritas ulama di dunia (jumhur) berpendapat bahwa hukum Sholat Idul Adha adalah sunnah. Meski sunnah, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakannya.

2. Fardhu Kifayah

Sebagian ulama beranggapan bahwa hukum Sholat Idul Adha adalah fardhu kifayah. Artinya jika ada sekelompok muslim melaksanakan Sholat Idul Adha, maka kewajibannya telah gugur bagi muslim yang lain.

3. Fardhu Ain

Sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa hukum Sholat Idul Adha adalah fardhu ain. Pendapat ini dikemukakan oleh ulama-ulama dari mazhab Hanafiyah. Mereka meyakini bahwa setiap kepala harus melaksanakan Sholat Idul Adha.

Ketentuan Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah di tempat yang luas. Untuk lebih jelas, simak penjelasan ketentuan Sholat Idul Adha berikut ini:

1. Tidak Perlu Melaksanakan Sholat Qabliyah dan Ba'diyah

Sebelum dan sesudah melaksanakan Sholat Idul Adha tidak perlu mengerjakan sholat sunnah Qabliyah dan Ba'diyah. Hal ini sesuai dengan hadits berikut:

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan salat Idul dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan sholat qobliyah maupun ba’diyah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Tidak Perlu Mengumandangkan Adzan dan Iqamah

Berbeda dengan sholat lima waktu, Sholat Idul Adha tidak harus mengumandangkan adzan dan iqamah untuk penanda masuknya waktu sholat.

"Aku beberapa kali melaksanakan salat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bukan hanya  sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Mengetahui Rukun Sholat Idul Adha

Biasanya petugas Sholat Idul Adha akan menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui para jamaah sebelum melaksanakan sholat. Hal itu wajar karena Sholat Idul Adha dilaksanakan satu tahun sekali.

4. Memasuki Waktu Sholat

Sholat Idul Adha dilaksanakan saat tergelincirnya matahari. Meski begitu, para jamaah dianjurkan untuk datang lebih awal dan mengumandangkan takbir bersama-sama.

Bacaan Sholat Idul Adha

Karena dilaksanakan secara berjamaah, para jamaah perlu mengetahui dan menghafal bacaan Sholat Idul Adha. Mengingat tidak semua jamaah hafal sholat yang dilaksanakan satu tahun sekali tersebut. Berikut bacaan Sholat Idul Adha:

1. Niat

Niat untuk Jamaah

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta’ala.“

Niat untuk Imam

  اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram

Setelah melafalkan niat dengan baik, selanjutnya adalah mengangkat tangan seperti sholat biasa untuk melaksanakan takbiratul ihram.

3. Membaca Doa Iftitah

Bacaan iftitah ada beberapa versi. Umat Islam bisa membaca doa iftitah sesuai apa yang biasanya mereka gunakan dalam sholat lainnya.

Contoh bacaan doa iftitah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

(Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila).

Artinya: Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

4. Membaca Doa di Setiap Takbir

Ada tujuh takbir pada Sholat Idul Adha di rakaat pertama dan lima takbir di rakaat kedua. Setiap takbir dianjurkan untuk membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ


(Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar)

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.” 

5. Membaca Al-Fatihah dan Surat

Setelah itu, baru imam akan memimpin untuk membaca Surat Al-Fatihah dan surat. Biasanya pada rakaat pertama imam akan membaca Surat Al-A'la pada rakaat pertama dan Surat Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua.

Kemudian tata cara Sholat Idul Adha diteruskan dengan gerakan yang sama seperti sholat-sholat pada umumnya. Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dan diakhiri dengan salam.

Itulah pembahasan mengenai tata cara Sholat Idul Adha. Semoga informasi di atas menambah wawasan serta keimanan kepada Allah.