Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya

Tata Cara Ziarah Kubur - Ziarah adalah mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia dan mendoakannya. Ziarah kubur juga merupakan salah satu sarana agar manusia mengingat akan kematian.

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya
Ilustrasi - Tata Cara Ziarah Kubur/Freepik
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Tata Cara Ziarah Kubur - Ziarah adalah mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dunia dan mendoakannya. Ziarah kubur juga merupakan salah satu sarana agar manusia mengingat akan kematian.

Mengingat kematian adalah cara yang biasa digunakan oleh orang-orang sholih untuk meningkatkan keimanan kepada Allah. Dengan meningkatnya iman, maka kualitas ibadah akan lebih baik. Hal tersebut akan semakin mendekatkan diri kepada Allah.

Pertanyaannya adalah apa saja yang harus dilakukan saat ziarah kubur? Pada saat ziarah kubur, seseorang tidak diperbolehkan berperilaku buruk. Sebab ada tata cara ziarah kubur dan bacaannya yang sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Tujuan Ziarah Kubur

Tujuan ziarah kubur adalah sebagai pengingat akan kematian. Bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Sedangkan kehidupan di akhirat adalah keniscayaan dan abadi selamanya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur akan mengingatkan kalian tentang kematian.” (HR. Ibn Hibban).

Selain itu, ziarah kubur juga bertujuan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Doa-doa dari orang yang masih hidup sangat dibutuhkan bagi mereka yang telah meninggal. Karena orang yang sudah meninggal tidak bisa menambah amal kebaikan kecuali karena doa-doa dari orang yang masih hidup.

Hukum Ziarah Kubur

Ziarah kubur dalam Islam sendiri diperbolehkan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah. Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melarang umatnya untuk berziarah, namun kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam membolehkannya dengan tujuan untuk mengingat akhirat.

"(Dulu) Aku melarang kalian ziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Ibnu Majah)

Pada saat ziarah kubur, seseorang tidak diperbolehkan meminta pertolongan kepada orang yang berada di dalam kubur. Sebaliknya, peziarah harusnya mendoakan agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah.

Mendoakan orang yang sudah meninggal juga merupakan salah satu tata cara ziarah kubur. Adapun bacaan doa ziarah kubur lengkap bisa dilantunkan dari peziarah kepada orang yang berada di dalam kubur tersebut.

Tata Cara Ziarah Kubur dan Bacaannya

Tata cara ziarah kubur dan bacaannya penting untuk diketahui seorang muslim. Rangkaian tata cara tersebut bertujuan untuk tetap menjaga adab bagi orang yang sudah meninggal. Berikut adalah tata cara ziarah kubur sesuai sunnah:

1. Berwudhu

Tata cara ziarah kubur yang pertama adalah berwudhu terlebih dahulu. Seorang peziarah hendaknya mengunjungi makam orang yang sudah meninggal dalam keadaan suci. Oleh karena itu dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum pergi ke makam.

2. Mengucapkan Salam

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memerintahkan umatnya untuk mengucapkan salam kepada setiap muslim baik yang masih hidup maupun sudah meninggal. Salam untuk ahl kubur menjadi salah satu tata cara ziarah kubur yang tidak boleh tertinggal.

Salam dan doa ziarah kubur yang dianjrkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah sebagai berikut:

"Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah."

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami Insyaallah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian".

3. Mengirimkan Doa

Hal ketiga yang dilakukan oleh peziarah adalah mendoakan orang yang berada di dalam kubur. Namun, apa saja bacaannya saat ziarah kubur? Para peziarah bisa membaca tasbih, takbir, tahmid, dan zikir. Setelah itu mendoakan mayat dan diakhiri dengan bacaan Al-Fatihah. Saat membacakan doa hendaknya dalam keadaan suci dan menghadap kiblat.

4. Membaca Ayat-ayat Pendek

Setelah membaca doa ziarah kubur, maka bisa diteruskan dengan membaca ayat-ayat pendek yang bersumber dari Alquran. Hal itu ada dalam salah satu riwayat.

Al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau mengatakan: "Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, Surat Ikhlash dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayat-mayat kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

5. Tidak Menduduki dan Menginjak Kuburan

Seorang peziarah juga tidak diperbolehkan untuk menduduki atau menginjak kuburan. Jika kuburan yang dituju berada di tengah pemakaman maka hendaknya berjalan mengikuti jalur yang disediakan.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersdabda, "Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

6. Tidak Melakukan Hal-hal Berlebihan

Selama berada di area pemakaman, seorang peziarah tidak diperkenankan melakukan hal-hal berlebihan. Salah satu contoh sikap berlebihan adalah menjadikan kuburan seperti masjid.

Hal lainnya adalah meminta sesuatu kepada ahli kubur. Sebab perbuatan tersebut termasuk syirik karena menyekutukan Allah.

Doa Ziarah Kubur

Dalam tata cara ziarah kubur ada doa yang dipanjatkan dari peziarah kepada ahli kubur. Doa tersebut merupakan permohonan kepada Allah agar Allah mengampuni dosa orang yang sudah meninggal tersebut.

Adapun bacaan doa ziarah kubur ini juga bisa digunakan saat mengunjungi makam orang tua. Sedangkan tata cara ziarah kubur orang tua sama seperti tata cara yang sudah dijelaskan di atas.

Adapun bacaan doa ziarah kubur orang tua sesuai sunnah adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.

Artinya:

“Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah), berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

Selain bacaan doa ziarah kubur singkat seperti contoh di atas. Ada juga doa ziarah kubur orang tua lainnya, yaitu:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu‘allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

Itulah pembahasan mengenai tata cara ziarah kubur dan bacaannya secara lengkap. Setiap berziarah kubur hendaknya selalu mengikuti aturan yang sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Wallahu a'lam.

Anda bisa berpartisipasi dalam program sedekah penghafal Quran bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi. Semoga Allah menerima setiap amal ibadah kita. Aamiin.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran