Ustadz Anwar Sani Sambut Positif Hasil Penelitian CIBEST Soal Kampung Qur'an

Ustadz Anwar Sani Sambut Positif Hasil Penelitian CIBEST Soal Kampung Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Program Kampung Qur’an yang diselenggarakan PPPA Daarul Qur’an sejak 2011 mendapat penilaian sangat baik dari masyarakat dan tokoh masyarakat dalam aspek proses awal masuknya program pada fase tanggap darurat. Penilaian sangat baik ini dilihat dari kecepatan pemberian bantuan, kecukupan bantuan yang diberikan, ketepatan pemberian bantuan kepada sasaran, keterampilan petugas, dan sikap petugas.

Demikian salah satu bunyi hasil penelitian Analisis Dampak dan Keragaan Program Kampung Qur’an yang dilakukan oleh Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CI-BEST) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB University. Lembaga penelitian independen ini menyampaikan hasil penelitiannya kepada PPPA Daarul Qur’an di kantor pusatnya yang berada di Kawasan CBD Ciledug, Tangerang, Banten pada Senin (13/1).

Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara Ustadz Anwar Sani menyambut positif hasil penelitian ini. Menurutnya, hasil penelitian ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab PPPA Daarul Qur’an terhadap publik, khususnya para donaturnya. “Alhamdulillah, hasil penelitian menunjukkan efek yang sangat positif atas kehadiran program Kampung Qur’an di beberapa daerah. Insya Allah, penelitian ini dapat menjadi bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” ujarnya.

Untuk diketahui, program Kampung Qur’an pertama kali dibangun pada 2011. Kampung Qur’an pertama yang dibangun adalah Kampung Qur’an Merapi. Saat ini, ada 11 Kampung Qur’an yang dikelola PPPA Daarul Qur’an. Yaitu, Kampung Qur’an Merapi di Yogyakarta, Kampung Qur’an Oe Ue di NTT, Kampung Qur’an Rukem di Purworejo, Kampung Qur’an Bromo di Jawa Timur, Kampung Qur’an Jailolo di Halmahera Barat, Kampung Qur’an Melempo di Lombok Timur, Kampung Qur’an Dasan Lekong di Lombok Utara, Kampung Qur’an Lembanna di Sulawesi Selatan, Kampung Qur’an Sipelot di Malang, Kampung Qur’an Sadaunta di Sulawesi Tengah, dan Kampung Qur’an Sebatik di Nunukan, Kalimantan Utara. (mnx/ara)