Program Wali Asuh Dapat Apresiasi dari Pemkot Bogor
PPPA Daarul Qur’an kembali menggelar acara gathering santri dan tabligh akbar dengan tema "Mulia dunia akhirat dengan Al-Qur'an" di Saung Dolken, Kecamatan Bogor Utara pada Minggu (12/1) siang. Dalam acara ini ratusan santri penghafal Al-Qur’an bersama wali asuhnya dipertemukan.
Pimpinan PPPA Daarul Qur'an Bogor Muhammad Thoriqin mengatakan, pertemuan wali santri dengan anak-anak asuhnya diharapkan menggugah rasa kepedulian antar sesama. Banyak santri sudah dianggap anak kandung saat bertemu dengan wali santri, ini ketiga kalinya dilakukan setiap tahunnya.
Sejumlah santri bahkan menunjukkan hasil hafalannya dengan cara menyambung surat-surat, nantinya para penghafal ini akan menjadi kader pendakwah di Indonesia maupun di luar negeri. “Para santri ini dari sembilan Pesantren Takhassus Daarul Qur'an seperti di Cinagara yang di Kota Bogor dan ada dari daerah lainnya," ungkap Thoriqin.
Thoriqin menambahkan, total ada 302 santri Takhassus yang berkumpul dalam acara tersebut, sementara untuk lulusannya sudah ribuan. Di PPPA Daarul Qur'an sendiri ada Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an dan untuk program santri yang kurang mampu dibuat program wali asuh.
"Yang gathering ini santri Takhassus yang ada wali santrinya. Jadi santri yang tidak mampu itu, kami tawarkan kepada donatur untuk menjadi wali santri. Pesantren Takhassus ini jenjang dari SMP ke SMA, kami buka pendaftaran wali asuh," tambahnya.
Thoriqin juga menuturkan, Kota Bogor ini menjadi pelopor program wali asuh, program ini akan diduplikasi oleh seluruh Takhassus yang tersebar di Indonesia. Dalam jenjang dari SMP ke SMA ini, Santri ditargetkan menghafal 30 juz dalam satu tahun, dengan setiap bulan melaporkan perkembangan santri kepada donatur. Jadi penerima rapotnya adalah orang tua asuh.
“Total ada 500 wali asuh yang merupakan ibu-ibu pengajian. Kami juga akan menyasar ke Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Bogor dengan program ini, karena tadi Kabag Kesra Pemkot Bogor tertarik dengan program wali asuh. Nanti diminta support kepada Wali Kota Bogor agar staf-stafnya mengambil bagian," tuturnya.
Thoriqin mengatakan, pihaknya mempunyai program membuka pesantren penghafal Al-Qur'an di lima benua sesuai mimpi KH Yusuf Mansur. Sehingga di Gaza sudah ada, Malaysia, Afrika, kemudian Jepang juga ada. Sementara itu, diEropa lulusan pesantren Takhassus ini sudah dikirim untuk berdakwah.
"Kami pilih santri terbaik, setelah diseleksi sekitar tiga sampai empat santri bisa menjadi pendakwah. Kami targetkan juga memiliki 100 pesantren di Indonesia dan lima benua. Santri yang dipilih merupakan penghafal tercepat, bahkan ada yang sebelum satu tahun sudah hafal 30 juz. Kader lulusan kami juga bisa menjadi pendakwah di wilayah bencana, seperti di Sulawesi dan Gunung Merapi. Mereka mengajarkan hafalan AlQur'an," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Pemkot Bogor, H.Iman mengatakan, pihaknya tertarik dengan program wali asuh bagi para santri penghafal Al-Qur'an, karena ini merupakan generasi penerus yang harus didukung. "Saya akan sampaikan ke bapak Wali Kota Bogor, nantinya akan disinergikan dengan program Pemkot Bogor," tuturnya. (ara)