Wakaf Daarul Qur'an untuk Kesejahteraan Umat
Setelah resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dan nadzir wakaf yang tercatat di Badan Wakaf Indonesia (BWI) pada 2018 lalu, PPPA Daarul Qur’an terus berikhtiar mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan umat. Aksi nyata pun dilakukan dengan mengembangkan wakaf produktif. Sebab wakaf produktif bukan hanya sekadar aktivitas pengumpulan wakaf, namun manfaatnya lebih besar lagi bagi umat dan bangsa.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur mengatakan, salah satunya ikhtiar lembaga yang dipimpinnya dalam mengembangkan gerakan wakaf di Indonesia yaitu melalui kerja sama dengan Paytren Aset Manajemen (PAM) dan Samuel Sekuritas Indonesia dengan meluncurkan program Wakaf Saham pada pertengahan November lalu. PAM sendiri merupakan pengelola investasi syariah pertama dan terbaik di Indonesia.
Ghofur mengatakan, hasil penghimpunan wakaf saham digunakan untuk pembangunan Institut Daarul Qur’an (Institut Daqu), kampus yang dipersembahkan kepada para penghafal Al-Qur’an dan masyarakat umum khususnya anak-anak dhuafa. “Insya Allah, pahala pembangunan Institut Daqu untuk generasi tahfizhul Qur’an akan terus mengalir kepada Anda,” ucapnya.
Program wakaf saham yang diperuntukkan guna pembangunan Institut Daqu ini mendapat apresiasi Kementerian Agama Republik Indonesia. Bahkan, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Muhammad Fuad Nasar menilai Institut Daqu sebagai kawah candradimuka generasi rabbani.
"Banyak harapan masyarakat kepada Daarul Qur'an yang harus kita jaga, kembangkan manfaatnya. Ini bisa menjadi inspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk melahirkan generasi Rabbani, generasi Qur'ani, generasi yang memiliki keseimbangan antara zikir dan pikir, antara ilmu dan alam, antara kesalehan sosial dan ritual," tutur Fuad.
Begitu pula dengan Direktur Bidang Keuangan Inklusif, Dana Sosial Keagamaan, dan Keuangan Mikro Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ahmad Juwaini yang menilai terobosan Daarul Qur'an memprakarsai unit pendidikan Strata 1 melalui gerakan wakaf ini sangat baik.
"Pendidikan merupakan sektor yang sangat penting. Apalagi pendidikan yang bernuansa Islami, dalam rangka mencetak generasi yang beriman, bertakwa, kompeten, terampil, dan dalam kemandiriannya. Jadi sangat pantas wakaf itu digunakan untuk sektor pendidikan seperti Idaqu," ujar Ahmad Juwaini. (ara/mnx)