Al-Qur'an dan Kemanusiaan

Al-Qur'an dan Kemanusiaan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Januari 2019 menjadi awal tahun yang membahagiakan untuk para korban terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka akhirnya bisa kembali tinggal di rumah baru yang layak huni. Sebab lebih dari setengah tahun mereka tidur di tenda seadanya, beralas tikar, beratap terpal, setelah lindu berkekuatan 6,4 dan 7 skala richter (SR) meratakan rumah mereka pada Juli 2018 lalu.

Warga bangkit kembali membangun bersama rumah berkonsep Recycle House, memanfaatkan bekas reruntuhan rumah yang masih layak digunakan. Berkat doa dan dukungan dari semua pihak khususnya donatur PPPA Daarul Qur’an, sebanyak 187 rumah Qur’an dan empat musala berdiri dan diresmikan pada 28 Januari 2019 lalu.

Selain pendirian rumah Qur’an, tim Santri Siaga Bencana (SIGAB) juga berfokus dalam musibah krisis air bersih yang melanda sekitar 17 juta jiwa di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga September 2019 ini, sekitar 228.500 liter air bersih telah disalurkan untuk 4.341 keluarga.

SIGAB juga terjun ke lokasi bencana banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Penyusuran lokasi bencana untuk membantu proses evakuasi korban dilakukan sejak awal Juni 2019. Posko layanan kesehatan, dapur umum, dan pengungsian turut diberikan hingga akhir Juli 2019. Disinilah, kisah tragis Amrin (53) terjadi, saat rumah dan seluruh isinya terseret arus banjir bandang.

Tak hanya korban banjir Konawe, ada juga bantuan kesehatan untuk Dina yang mengidap kanker otak. Bantuan untuk Karomah yang rumahnya habis terbakar, dan bantuan-bantuan mendesak lainnya. Model aksi kemanusiaan seperti inilah yang sering kali ditekuni PPPA Daarul Qur’an hingga menjadi Kampung Qur’an binaan yang membawa dampak kebermanfaatan lebih luas.

Tak hanya di Lombok, PPPA Daarul Qur’an juga memiliki 11 Kampung Qur’an di lokasi pascabencana. Contoh lainnya seperti Kampung Qur’an Rukem di Purworejo, Jawa Tengah. Bermula dari aksi SIGAB saat musibah tanah longsor pada 2016 lalu, kini sekitar 50 anak dan belasan ibu-ibu sudah menghafal Al-Qur’an 1-2 juz.

Tragedi kemanusiaan yang belum juga usai di Palestina terus menjadi perhatian PPPA Daarul Qur’an. Bantuan mulai dari logistik hingga beasiswa diberikan untuk para mujahid di jalur Gaza. Saat ini, meski tanah kelahiran para nabi itu masih dibombardir zionis, 250 anak-anak tetap menghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Daarul Qur’an Gaza, bahkan 50 diantaranya telah menyelesaikan hafalan 30 juz.

Karenanya, Al-Qur’an dan Kemanusiaan tidak dapat dipisahkan dari PPPA Daarul Qur’an. Sebab sejatinya, Al-Qur’an adalah penolong dan jalan keluar dari setiap ujian Allah untuk hamba-hambaNya. Terima kasih kepada masyarakat dan seluruh donatur yang terus mendukung perjuangan dakwah tahfidzul Qur’an melalui program-program kemanusiaan. Jazakumullah Khairan Katsiran. (ara/mnx)