Bingkisan untuk Anak-anak Hebat: Citra, Adib, dan Azka

Pada Jum'at sore (13/1) bingkisan untuk yatim hebat kembali didistribusikan di wilayah Yogyakarta. Kali ini, tiga santri Rumah Tahfizh yang menerima bingkisan dari Kitabisa yang bersinergi bersama Serambi Gotong Royong (Segoro.id) dan PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta.

Bingkisan untuk Anak-anak Hebat: Citra, Adib, dan Azka
Bingkisan untuk Anak-anak Hebat: Citra, Adib, dan Azka
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Pada Jum'at sore (13/1) bingkisan untuk yatim hebat kembali didistribusikan di wilayah Yogyakarta. Kali ini, tiga santri Rumah Tahfizh yang menerima bingkisan dari Kitabisa yang bersinergi bersama Serambi Gotong Royong (Segoro.id) dan PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta.

Citra adalah salah satu santri Rumah Tahfizh yang berada di Kabupaten Sleman menerima bingkisan tersebut. Dengan wajah yang terlihat sedikit lesu Citra menerima bingkisan yang berupa perlatan sekolah tersebut.

Rupanya kondisi tubuhnya belum sepenuhnya pulih setelah ia sakit panas beberapa hari yang lalu. Citra sudah ditinggal pergi oleh ibunya ketika ia masih berumur 3 tahun. Setelah 17 bulan berlalu dari kepergian ibunya, ayahnya juga menyusul berpulang meninggalkan Citra dan kakaknya.

Setelah itu Citra dan kakaknya tinggal bersama budhe-nya. Sambil tersenyum dengan wajah lesunya, citra mencoba sepatu barunya dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur karena keinginannya dapat terkabul. 

Walaupun sedari kecil Citra sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya, akan tetapi semangatnya untuk tetap berprestasi tetap menyala. Citra pernah mengikuti lomba tartil Qur’an, lomba pildacil, juga menuntaskan hafalan juz 30, sampai menjadi salah satu santri yang menjadi narasumber radio MQ FM dalam program panggung santri. Ketika liburan semesteran lalu, keinginan untuk membeli sepatu baru sempat Citra sampaikan kepada budhe-nya. 

Setelah dari Citra, perjalanan dilanjutkan menuju ke rumah Azka dan Adib. Mereka berdua merupakan adik dan kakak yang telah ditinggal wafat ayahnya ketika tahun 2021 lalu dikarenakan pandemi COVID-19 dan penyakit gula yang diderita. Di usia yang terbilang masih cukup belia, Azka dan Adib harus hidup tanpa figur seorang ayah.

Ibu Tina, sebagai seorang single mother, menggantikan sosok ayah untuk mencari nafkah bagi anak-anaknya dengan berjualan baju anak melalui media sosial. Pada akhir pertemuan, Ibu Tina menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimakasih dengan mata yang sedikit basah menahan tangis.