Cerita Penyintas Gempa Cianjur, Trauma Tapi Percaya Musibah Ini Adalah Ujian dari Allah

Asep adalah salah satu warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ia adalah salah satu penyintas gempa Cianjur yang selamat.

Cerita Penyintas Gempa Cianjur, Trauma Tapi Percaya Musibah Ini Adalah Ujian dari Allah
Ilustrasi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Asep adalah salah satu warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ia adalah salah satu penyintas gempa Cianjur yang selamat.

Pada Jum'at (25/11/2022) Subuh, ia sedang duduk di tepi kolam sekitar posko bencana sembari menyeduh secangkir kopi. Lelaki 60 tahun itu sedang bersiap melakukan aktivitas.

Asep bercerita saat terjadinya gempa bumi magnitudo (M) 5,6 tersebut. Senin saat kejadian, ia sedang berada di sawah. 

Ketika hendak menunaikan shalat, ia terkejut dengan guncangan hebat yang seketika terjadi. Tidak berselang lama, ia menyaksikan sendiri bagaimana tanah longsor dari arah tebing ke sawah. 

"Itu saya lagi mau sembahyang, geruduk gitu, tiba-tiba tanah dari atas longsor sampai ke sawah," ujarnya.

Jaraknya ke tanah longsor tersebut sekitar puluhan meter. Namun, melihat kejadian itu membuat kakinya sampai gemetaran. "Yaa Allah, itu mah, bruk kitu, langsung ke sawah," jelasnya sembari memeragakan kejadian.

Setelah merasakan guncangan gempa tersebut, Asep kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan, ia melihat tanah longsor di mana-mana. Bahkan, ada sejumlah rumah yang retak dan runtuh.

Setibanya di rumah, ia bersyukur karena istri, anak dan cucu-cucunya selamat dari reruntuhan bangunan. Meski begitu, beberapa bagian rumahnya tampak rusak.

Setelah itu, Asep mengajak keluarganya untuk pergi ke tempat lapang. Sepintas, ia teringat akan pesan orang tuanya dahulu. Mengingat, orang tuanya sempat berpesan bahwa akan ada masa ketika lautan tumpah, bumi berguncang dan gunung meluapkan isi perutnya.

"Saya nangis pas inget kata-kata bapak saya, dulu bapak saya pernah bilang kalau masa depan itu penuh bencana," imbuhnya.

Meski sedih dan terpukul, ia tetap mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Menurutnya, bencana ini merupakan ujian dari Allah. 

"Ya, semoga kita semakin deket sama Allah, karena ini sebenarnya ujian biar kita tambah iman," pungkasnya.