Nayla, Peserta WTN 2022 yang Bercita-cita Jadi Dokter

Nayla Rahmadini, gadis mungil yang baru saja menyelesaikan program Itqon di Tahfidz Intensif Batch 4 ini lolos menjadi peserta Wisuda Tahfizh Nasional  (WTN) 2022. Akrab disapa Nayla, ia merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara dan baru saja akan memasuki SMA.

Nayla, Peserta WTN 2022 yang Bercita-cita Jadi Dokter
Nayla, Peserta WTN 2022 yang Bercita-cita Jadi Dokter
Nayla, Peserta WTN 2022 yang Bercita-cita Jadi Dokter
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Nayla Rahmadini, gadis mungil yang baru saja menyelesaikan program Itqon di Tahfidz Intensif Batch 4 ini lolos menjadi peserta Wisuda Tahfizh Nasional  (WTN) 2022. Akrab disapa Nayla, ia merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara dan baru saja akan memasuki SMA.

Sebelumnya Nayla telah mencicipi bangku SMA selama satu semester saja, namun dikarenakan suatu hal ia memilih berhenti untuk pindah sekolah dan menunggu tahun ajaran berikutnya.

Di sela menunggu tahun ajaran baru tersebut, Nayla mengikuti program selama 3 bulan di Tahfidz Intensif. Setelah selesai, kemudian masuk ke Kampung Inggris di Pare untuk mengikuti program-program disana sebagai salah satu persiapan sekolah. Gadis asli Kudus, Jawa Tengah ini mulai menghafal Al-Qur’an dari usia SD.

“Awalnya, dulu itu pas masih SD kalau pulang sekolah kan dirumah nggak ada orang, Ayah sama Ibu masih ngajar belum pulang. Terus bosen, akhirnya ikut TPQ di deket rumah. Berangkatnya jam tiga sampai jam lima, itu menghafal terus setoran,” ungkap Nayla

Memasuki bangku SMP, Nayla mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya untuk mulai lebih serius menghafal Al-Qur'an. Selama menghafal itu pula, dukungan terbesar yang Nayla dapatkan adalah dari orang tua.

Di usianya yang terhitung masih sangat muda, Nayla juga menuturkan bahwa selama menghafal itu banyak waktu yang harus dikorbankan. Tetapi harus tetap stabil karena dari awal Nayla sudah mencanangkan target untuk menyelesaikan hafalan. Sehingga semua konsekuensi harus diterima jika ingin mencapai target termasuk salah satunya adalah dengan mengorbankan waktu lebih banyak.

Tetapi di luar itu semua, Nayla percaya bahwa Allah akan memberikan pertolongan bagi siapa saja yang mau terus berjuang dengan Al-Qur’an. Nayla menyelesaikan 30 juz untuk pertama kalinya saat duduk di bangku SMP akhir. Di tengah menjalani rutinitas sekolah, dia tetap berupaya untuk menyelesaikan hafalan sebelum memasuki SMA. “Alhamdulillah bisa selesai sebelum masuk SMA, jadi lebih tenang.” Tambahnya

Sekarang, Nayla tinggal fokus untuk menempuh SMA nya dengan terus menjaga hafalan. “Cita-citanya pengen jadi Dokter. Dirumah itu orang tua ngajar semua (guru) dan kakak juga sama. Nayla pengennya jadi Dokter”, Ujarnya sambil tersenyum. Kita do’akan semoga keinginan ananda Nayla bisa terwujud untuk menjadi seorang dokter yang tentunya tetap dengan Qur’annya. Aamiin.