Kembali Membangkitkan Qur'an di Takeran
Selama puluhan tahun berdakwah, Masjid Bani Ali Mursyad-pun bergabung menjadi Rumah Tahfidz binaan PPPA Daarul Qur’an cabang Yogyakarta pada tahun 2012, ketika tahfidzul Qur’an belum tenar di Magetan. Sedikit santri bergabung dalam program menghafal Al-Qur’an meski dibebaskan dari biaya apapun.
Tahun 2018, hampir 6 tahun berjalan, Masjid Bani Ali Mursyad yang diasuh Ust. Ayib telah memiliki 350 santri, dari tingkat dasar hingga Tsanawiyah, program Rumah Tahfidz, dan beberapa sektor ekonomi penopang aktivitas mandiri pesantren ini. Setidaknya, ada 3 orang santri yang telah menghafal 30 juz Al-Qur’an selama kurang dari 5 tahun, yakni Muhammad Syahida, Faisal Fikri, dan Putri. Dan selama 2015 hingga 2017 terus memenangkan lomba Hifdzil Qur’an di Karisedenan Magetan dan sekitarnya.
Rata-rata, santri Rumah Tahfidz Bani Ali Mursyad dapat menghafal minimal 1 halaman per hari. Semangat menghafal para santri dapat dilihat pada setelah subuh, sepulang sekolah, sepanjang sore hingga malam menjelang tidur. Kebiasaannya, mereka memegang Al-Qur'an sembari bersandar di tembok di dalam masjid, ruang kelas, kamar, dan selasar masjid.
Inisiasi gerakan rumah tahfidz oleh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta disambut baik beberapa sekolah yang dikunjungi. Sistem tahfidz yang sudah berjalan akan terus mengalami perbaikan dan pengembangan. Bismillah, Takeran dengan keramahannya telah menjadi bagian dari pemulian Al-Qur'an dan akan terus memajukan Islam di segala bidang kehidupan untuk para santri, keluarga, dan masyarakatnya. Peran serta aktif para donatur, tak terkecuali Anda dalam program s.id/sedekah untuk Program Pembibitan Penghafal Al-Quran turut menggelorakan semangat gerakan Rumah Tahfidz di seluruh Indonesia bahkan Dunia.