Menapaki Jejak Pejuang Qur'an di Tanah Bende Seguguk

Menapaki Jejak Pejuang Qur'an di Tanah Bende Seguguk
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Di penghujung senja hari itu, seorang wanita paruh baya baru saja menyelesaikan tugas mulianya. Semangatnya terpatri dalam geraknya yang tangkas. Sorot matanya sendu tapi penuh pancaran ketulusan.

Namanya Ustazah Wiwin Winarti (40), orang-orang di desa biasa memanggilnya dengan sapaan Bu Wiwin. Ia adalah pejuang Qur'an di Desa Tirta Mulia, Kecamatan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan daerah yang biasa disebut Tanah Bende Seguguk.

Rumah berdinding kayu coklat dengan tempelan poster huruf-huruf hijaiyah dan sejumlah potongan ayat Al-Qur'an yang ditulisnya dengan kapur adalah saksi bisu perjuangan Bu Wiwin dalam mengajarkan Alif Ba Ta untuk anak-anak di desanya.

Awal mula tiba di desa ini tidak lain karena ia ikut suaminya pulang kampung pada 2000 silam.  "Pertama kali menginjakkan kaki di sini, entahlah saya sudah merasa betah, nyaman dan tenang," kenang Bu Wiwin.

Di Desa Tirta Mulia, Bu Wiwin fokus mengajar iqra serta surat-surat pendek. Menurutnya Iqra adalah gerbang sebelum santri-santrinya bisa belajar membaca Al-Qur’an. Ia sangat bersyukur murid-muridnya begitu semangat mengaji dan para orangtua mendukung kemajuan anak-anaknya.

" Jadi sangat penting diajarkan supaya anak-anak bisa membaca Al-Qur'an. Saya juga mengajarkan bacaan dan gerakan sholat supaya nanti anak-anak bisa mendirikan sholat sebagai kewajibannya," tuturnya.

Kini sudah delapan tahun Bu Wiwin menjadi pengabdi dan pejuang Al-Qur'an. Mengajari anak-anak dari yang tidak mengenal huruf hijaiyah di rumah sederhananya. Perjuangan yang tidak mudah tapi ia hadapi dengan penuh kesabaran dan ketulusan.

Namun ada dua impian mulia yang dimiliki Bu Wiwin, yakni ingin membangun tempat mengaji sendiri di depan rumahnya dan pergi ke Tanah Suci. "Saya kepingin banget ketemu dan umrah bareng Ustaz Yusuf Mansur (UYM), " ungkapnya dengan gemetar dan penuh haru.

 "Ya memang ketinggian mimpi saya ini tapi kan UYM sendiri yang nyuruh bermimpi. Jadi saya bermimpi, berdoa ke gusti Allah dan biarlah Allah yang nunjukin jalannya," ucapnya.

Alhamdulillah, tim PPPA Daarul Qur’an Palembang mendapat kesempatan untuk silaturahmi ke kediaman Bu Wiwin sekaligus mendistribusikan Al-Qur’an. Semoga Allah mengijabah satu persatu doa dan impian mulia Bu Wiwin. Aamiin Allahumma Aamiin. (Palembang/ara)