Pak Sakdun, Pejuang Kemerdekaan yang Masih Terus Berdedikasi di Usia 91 Tahun
Di tengah kemeriahan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-97, sebuah kisah inspiratif muncul dari seorang veteran pejuang kemerdekaan, Pak Sakdun. Kini berusia 91 tahun, Pak Sakdun adalah sosok yang tidak hanya dikenang karena jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan tetapi juga karena dedikasinya yang tak tergoyahkan hingga saat ini.
Pak Sakdun memulai karirnya sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 1957. Peran pentingnya terukir jelas saat ia ditugaskan ke Irian Barat pada tahun 1962, dalam usaha mempertahankan kedaulatan Indonesia dari imperialisme Belanda. Saat itu, Soekarno sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia memimpin persiapan pasukan dan operasi militer untuk mengusir Belanda. Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, Pak Sakdun membantu dalam perjuangan untuk Irian Barat, yang akhirnya pada 1 Mei 1963 ditetapkan sebagai Hari Peringatan Pembebasan Irian Barat.
Meskipun kini Pak Sakdun tinggal sendirian di sebuah gang sempit dengan rumah yang sangat sederhana, hidupnya dipenuhi dengan semangat dan dedikasi. Istrinya telah meninggal dunia delapan tahun lalu, dan anak-anaknya telah tinggal terpisah. Namun, semangatnya untuk berkontribusi kepada masyarakat dan keluarganya tidak pernah luntur. Di usia lanjut ini, Pak Sakdun masih aktif sebagai Imam shalat di masjid lingkungan tempat ia tinggal. Ia pun tak pernah terlambat untuk menjalankan shalat lima waktu dan selalu hadir dalam setiap kajian.
Keberanian dan ketulusan Pak Sakdun dalam memperjuangkan negara dan agamanya menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. PPPA Daarul Qur'an Jawa Tengah, menyadari betapa pentingnya menghargai jasa para pejuang kemerdekaan, memutuskan untuk memberikan kado terindah untuk veteran pada 15 Agustus 2024 sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur atas dedikasi Pak Sakdun. Kado ini diserahkan dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-97, sebagai simbol apresiasi terhadap pengabdian tanpa pamrih yang telah diberikan oleh Pak Sakdun.
Pak Sakdun, dengan semangat dan komitmennya, mengingatkan kita semua akan arti penting perjuangan, pengabdian, dan dedikasi dalam membangun dan mempertahankan bangsa. Kisah hidupnya adalah cerminan dari semangat kemerdekaan yang harus terus kita jaga dan lestarikan.
Oleh: Yasinta, PPPA Daarul Qur’an Jawa Tengah