PPPA Gerilya ke Lokasi Terisolir Banjir dan Longsor Sulawesi Selatan
Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur'an masih terus bergerilya ke sejumlah lokasi banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan yang belum tersentuh bantuan. Salah satunya di Rappocidu, Kabupaten Gowa. Perahu/sampan kecil jadi kendaraan satu-satunya tim SIGAB untuk sampai ke wilayah itu pada Kamis (24/1).
"Alhamdulillah setelah menerobos ketinggian air yang hampir dua meter selama 20 menit, tim akhirnya sampai dan langsung mendistribusikan logistik serta memberikan layanan kesehatan," ujar Pimpinan PPPA Daarul Qur'an Makassar yang juga ikut terjun ke lokasi banjir, Dena Fadhillah.
Di Rappocidu ada 34 Kepala Keluarga (KK) yang memilih bertahan di Rumah Pangung meskipun banyak sekali warga mulai terserang penyakit dan kebutuhan logistik sangat terbatas. Banjir yang cukup dalam membuat warga tak bisa keluar kampung.
"Karena itu, PPPA Daarul Qur'an menyalurkan kebutuhan mendesak seperti keperluan masak, bahan makanan dan obat-obatan. Sekaligus langsung membuka posko medis untuk warga," tutur Dena.
Sementara itu, tim SIGAB yang sebelumnya terbagi menjadi empat kelompok menyebar ke sejumlah lokasi terisolir lainnya. Salah satunya di Kecamatan Bungaya. Masih di Kabupaten Gowa, namun daerah ini terisolir tanah longsor.
"Di kecamatan Bungaya, kami mendirikan dapur umum di salah satu masjid yang jadi tempat mengungsi para korban terdampak bencana yakni Masjid Syuhada 45, Kelurahan Sapaya," ucap Dena.
Dena meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar banjir yang menerjang Sulawesi Selatan segera surut begitu pula dengan tanah longsor supaya cepat berakhir. "Mohon doa juga untuk tim SIGAB yang sedang bertugas agar selalu diberi keselamatan dan kelancaran, Aamiin," harapnya. (ARA)