Saksi Suci Pejuang Qur'an dari Bali
Mushola kecil bernama Ash-Sholihin menjadi saksi suci perjuangan Ustadz Kholid mensyiarkan Al-Qur'an di Pulau Dewata, Bali. Dimulai pada November 2018 lampau kala lelaki asal Situbondo, Jawa Timur itu menetap di Desa Patas, Kecamatan Grogra, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Awal perjalanan hijrah ke Pulau Dewata, Bali, di sinilah tempat saya pertama kali mengemban amanah dan meraih barokah, sebuah Mushola kecil Fatihimah Ash-Sholihin yang diasuh oleh Ustadz Muhammad Adam Suki," ungkap Ustadz Kholid.
Mantan guru sekolah dasar itu menceritakan bahwa awalnya di sana hanya terdapat 36 santri dan belum memiliki program tahfidz. Namun, setelah diamanahkannya ia menjadi guru ngaji mulai mengadakan program tahfidz, bahkan hingga mengadakan hafalan Al-Qur'an juz 30.
"Berjalannya waktu dalam satu tahun saya mengadakan hafalan Al-Qur'an di juz 30 bersama 15 santri, namun saya belum bisa terprogram dengan baik," ucapnya.
Diluar dugaan, program tahfidz yang diinisiasi olehnya direspon baik oleh masyarakat dan anak-anak sekitar. Hingga pad Agustus 2019 santrinya sudah mencapai 86 orang.
Akan tetapi, karena semakin banyak pula anak-anak yang mengaji di sana, membuat mushola tersebut tidak muat menampung seluruh santri. Akhirnya, ia dan Ustadz Adam berinisiatif untuk merenovasi mushola agar dapat memuat anak-anak yang mengaji.
"Di tahun 2019, tepatnya pada bulan Agustus, santri semakin bertambah dengan jumlah keseluruhan menjadi 86 santri, karena kecilnya mushola, akhirnya Ustadz Adam berkeinginan untuk merehab dan menambah luas teras mushola," terangnya.
Kini mushola yang menjadi saksi perjuangannya tersebut sudah dapat menampung seluruh santri. Buah ikhtiar yang luar biasa. "Ini adalah mushola yang baru, semakin maju dan para santri sangat senang," tuturnya.
harapan saya kedepan adalah rtc daqu ini tdk hanya 13 rt di satu kabupaten buleleng. semoga kedepannya 200rt atau lebih . se provinsi. tidak hanya di 1 kab akan tetapi semua kabup harus ada
Harapannya, pertumbuhan rumah tahfidz Kabupaten Buleleng dapat terus meningkat, dari yang saat ini berjumlah 13 menjadi 200 bahkan lebih. Dari satu Kabupaten menjadi seluruh kabupaten di Provinsi Bali. []