Sedekah Nasional 0 KM
Sedekah Waktu,
Sedekah Ilmu,
Sedekah Mau.
Lampu malam Malioboro bercahaya kuning berjajar rapi, di bawahnya kuliner jajanan khas Yogyakarta tersedia, deretan tukang becak motor, kuda delman, dan santun orang Yogyakarta menyajikan arifnya budaya lokal Jawa yang istimewa. Karenanya, banyak orang berkumpul di Malioboro untuk menikmati suasana di sepanjang waktu, hari ke hari, tahun ke tahun.
Di tengah ramai pengunjung Malioboro, pada malam Minggu titik 0 KM Yogyakarta (28/4), sudah empat pekan ini terdengar merdu lantunan Al-Qur’an. Sayup-sayup menarik orang-orang di kejauhan untuk datang. Al-Qur’an dan Malioboro adalah dua hal yang jarang berdampingan bersama. Ialah Tim PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta dengan program Ngadjiningratan mengajak masyakarat mengaji, memperbaiki tahsin, setoran hafalan Al-Qur’an, sedekah dan program lainnya.
Kali ini meramaikan Gerakan Sedekah Nasional (Gersena) pada 27 April, Tim PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta semangat menyedekahkan ilmu, dan masyarakat yang ikut dalam Ngadjiningratan hanya diminta bersedekah waktu dan maunya. Tercatat wisatawan, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan semua pengunjung yang berada di 0 KM Malioboro antusias menunggu giliran mengaji, melantunkan hafalan Al-Qur’an dari pukul 19.30 hingga larut.
Salah satunya, Mas Roy dari Cianjur, pengunjung yang mendapatkan kesempatan Ngadjiningratan. "Saya salut di tempat luas dan ramai seperti ini masih ada yang mau ngajarin ngaji," tuturnya. Adapun Mas Somi, pengunjung asal Brebes mengapresiasi. "Acaranya bagus, saya jadi berani ngaji di depan umum," ucapnya. Pak Jamaludin asal Kalimantan Utara pun menuturkan, "walaupun saya ngaji setiap hari secara otodidak, ternyata masih banyak salah bacaan saya, alhamdulillah tadi sudah dibenarkan".
Sampai larut, lantunan ayat Al-Quran menambah keindahan titik 0 KM Malioboro pada malam Minggu. Terlintas fikiran sederhana di tengah acara, ketika sesorang tidak mampu menyedekahkan hartanya, ia masih mampu menyedekahkan waktunya untuk Al-Quran, menyedekahlan ilmu agama menyedekahkan kemauan yang tidak semua orang miliki untuk mensyiarkan dan mendekat pada Al-Quran dan ajakan-ajakan kebaikan lainnya. Sejatinya sedekah adalah pintu keberkahan dalam hidup, sehingga sedekah waktu, ilmu dan kemauan merupakan kenikmatan yang mampu mendatangkan keberkahan lainnya.
Semoga Ngadjiningratan menjadi inspirasi banyak kalangan untuk terus menambah khasanah keilmuan tentang Al-Qur’an, menjadi program yang mengajak masyarakat untuk mau bersedekah waktu, ilmu dan sedekah kemauan untuk Al-Qur’an. Bismillah, semoga Allah SWT. selalu memudahkan langkah Tim PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta dan semua orang yang mau meluangkan waktu untuk belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Aamiin.