Cahaya Bagi Santri

Cahaya Bagi Santri
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Man ana man ana man ana laulakum (Siapalah diriku tanpamu guruku). Sebuah syair yang menggambarkan betapa mulianya seorang guru bagi murid atau santrinya.

Guru ngaji ibarat cahaya penerang hari-hari bagi setiap santri. Pasalnya merekalah yang rela dengan sabar, tulus, serta ikhlas meluangkan waktu dan ilmunya untuk berbagi dengan para santri. Bukan semata karena eksistensi ustadz atau kiyai apalagi untuk materi, tapi tulus dari hatilah mereka membagi ilmu kepada para santri yang hendak mengaji.

Baginya membagi ilmu adalah dakwah, agar senantiasa dapat diwariskan oleh anak cucu Adam di generasi-generasi selanjutnya. Seperti para guru ngaji di sejumlah rumah tahfidz di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah misalnya. Meski di tengah pandemi, dengan kondisi ekonomi yang masih sulit ini mereka selalu kompak dalam mendakwahkan Al-Qur'an. Saling sharing dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.

Perjalanan ini tentunya tidak mudah, terlebih wabah Covid-19 masih mewabah. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus mereka hadapi. Maka, PPPA Daarul Qur’an Semarang melalui program Simpatik Guru Ngaji turut berbagi untuk membantu dan memuliakan para guru ngaji yang telah rela membagi ilmunya untuk para santri.

“Semoga melalui program ini, akan semakin memberikan semangat untuk para guru ngaji di berbagai penjuru negeri. Aamiin,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an, Muhammad Nur Fauzan. []