Festival Muharram 1447 H: Harmoni Cinta dan Semangat untuk Disabilitas

Mengaji Bersama 100 Disabilitas, Berbagi Al-Qur’an Isyarat, dan Semangat Kemanusiaan di De'Tuik Resto Bandung
Bandung — Nuansa Muharram tahun ini terasa begitu hangat dan penuh makna di De’Tuik Resto & Wedding Venue, Bandung. Kamis pagi, 24 Juli 2025, aula utama tempat tersebut disulap menjadi ruang penuh haru dan harapan dalam rangkaian Festival Muharram 1447 H, yang diselenggarakan oleh Alisa Khadijah ICMI, APDL (Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia), dan Ina Cookies.
Acara ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga bentuk nyata cinta dan perhatian terhadap saudara-saudari penyandang disabilitas. Dengan mengusung semangat inklusi, kegiatan ini mengajak lebih dari 100 peserta disabilitas dari berbagai wilayah untuk terlibat dalam kegiatan spiritual dan pemberdayaan, mulai dari mengaji bersama, tausyiah, hingga penyerahan alat bantu gerak dan Al-Qur’an isyarat bagi tuna rungu.
Acara dibuka pukul 09.00 WIB dengan lantunan doa dan bacaan Al-Qur’an oleh penyandang disabilitas, menggetarkan hati seluruh hadirin. Sri Agustini Joekanan selaku Ketua APDL Jawa Barat menyampaikan laporan kegiatan, disusul sambutan dari Hj. RR. Ina Wiyandini B.A., Ketua Alisa Khadijah ICMI Jabar, dan Dr. (H.C) KH. M. Chairul Anam MZD, Ketua Umum Majelis Dakwah Islamiyah, yang menekankan pentingnya memuliakan kaum disabilitas sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat.
Momen mengharukan terjadi pada saat pemberian Al-Qur’an Isyarat dan penyematan peserta UMKM disabilitas serta pemasangan simbolis alat bantu gerak. Tak kalah membanggakan, para juara MTQ Disabilitas Indonesia menerima penghargaan berupa dana pembinaan yang diserahkan langsung dalam seremoni.
Ustadz Abu Bakar Thalib, Duta Qur’an Indonesia dan juara IKADI Award, menyampaikan tausyiah yang menggugah semangat para hadirin, sebelum seluruh peserta bersama-sama memainkan angklung, membawakan tiga hingga empat lagu yang menggema hangat di aula acara.
Festival Muharram ini juga didukung oleh lembaga-lembaga seperti BAZNAS Jawa Barat, PPPA Daarul Qur’an Jawa Barat, dan BMPU (Baitul Mal Peduli Umat) PUSDAI Jabar. Turut hadir pula para santriwan dan santriwati dari Rumah Tahfizh JUSKOKI yang menambah semarak acara.
Menjelang pukul 12.30 WIB, acara ditutup dengan doa bersama, meninggalkan kesan mendalam bahwa Muharram bukan hanya soal lembaran baru tahun Hijriah, tapi juga tentang memperluas kasih sayang kepada sesama—terutama mereka yang kerap terlupakan. Melalui kegiatan ini, para penyandang disabilitas tak hanya dirangkul, tapi juga diberi ruang untuk bersinar dengan keistimewaan yang mereka miliki.