Haru Menyelimuti Setoran Hafalan Elly dan Hawa

Haru Menyelimuti Setoran Hafalan Elly dan Hawa
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Di mushola Tahfidz Intensif lantunan doa khotmil Qur’an terdengar begitu nyaring. Sebanyak delapan santri dengan khusyu mengamini doa yang dibacakan oleh Elly Naila, seorang santri yang baru saja menyelesaikan setoran hafalannya di Tahfidz Intensif PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.  

Kamis (12/8) itu pun menjadi hari yang sungguh menegangkan bagi Elly. Ia tak menyangka akhirnya sampai pada tahap hafalan 30 Juz. Perjuangannya untuk menghafal sudah dimulai sejak masih kuliah, lalu dilanjutkan ke sebuah Rumah Tahfidz di Yogyakarta sembari banting tulang bekerja menjadi asisten dan tenaga pendidik di sebuah kampus swasta di Kota Pelajar itu.

Profesinya adalah seorang Bidan yang kini tengah membantu riset bidang kesehatan di kampusnya untuk menyelesaikan studi master. Hingga di saat menjalani profesinya, ia merasakan terus bisikan-bisikan di hatinya untuk melanjutkan hafalan Al-Qur’an. Hal itu mengantarkan dirinya mendaftar di Tahfidz Intensif PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta pada Januari lalu. Ia mengikuti program dauroh Batch 2 dan melanjutkan di Batch 3. Keinginan untuk sampai khatam begitu gigih.

Elly berpesan kepada teman-temannya yang juga sedang menghafal Al-Qur’an agar terus istiqomah. “Semangat untuk teman-teman yang sama-sama sedang berjuang mengkhatamkan hafalan, insyaAllah bisa, tetap istiqomah dan terus meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan kemampuan dan kekuatan untuk menghafal sampai selesai,” pesan Elly selepas membaca membaca doa khotmil Qur’an.

Tak hanya Elly, sebelumnya Tsamrotul Hawa (17) juga telah menyetorkan hafalan terakhirnya di program dauroh Tahfidz Intensif Batch 3 ini, yaitu pada Ahad (8/8). “Alhamdulillah, setelah ini justru harus lebih rajin lagi murajaah untuk menjaga hafalan,” ungkap Hawa, panggilan akrabnya.

“Dulu kenapa mulai menghafal itu karena pas kelas 5 SD Hawa mengikuti pesantren kilat dan disuruh menghafal, ternyata menghafal itu asyik dan Hawa melanjutkan ke pesantren yang ada sekolahnya pas SMP,” cerita Hawa.

Baik Hawa maupun Elly memiliki pengalaman dan kisahnya masing-masing dalam proses menghafal Al-Qur’an. Jatuh bangun tentu saja dialami oleh keduanya. Namun hanya tekad kuat yang mengantarkan mereka untuk terus berjalan.

Menjadi penghafal Al-Qur’an bukanlah tujuan akhirnya. Lebih dari itu adalah menjaga hafalan dan mencari ridho Ilahi dalam setiap hidup yang dijalani. Baik Elly maupun Hawa telah menyusun rencananya masing-masing selepas menyelesaikan hafalan 30 Juz.

“InsyaAllah mau melanjutkan profesi saya di bidang kesehatan, dan yang terpenting adalah menjaga hafalan Qur’an, bagaimanapun kesibukan saya nantinya. Semoga dapat terus istiqomah dan insyaAllah di masa depan pengen melanjutkan perjuangan ibu mengajar,” ungkap Elly mengenang kegiatan ibunya di kampung halaman yaitu sebagai guru TPA.

“InsyaAllah habis ini Hawa tetap mau belajar dan melanjutkan dauroh sambil menyiapkan tahun depan untuk kuliah, mohon doanya Hawa ingin masuk Ilmu Hukum UGM,” sahut Hawa yang sangat semangat untuk terus menuntut ilmu.

Selepas pembacaan doa khotmil Qur’an para santri lain turut memberikan selamat kepada Elly dan Hawa. Tiba-tiba suasana menjadi cukup heboh ketika adik Elly datang memberikan selamat kepada sang kakak seraya memberikan bingkisan bunga.

Selamat kepada ananda Elly dan ananda Hawa. Keduanya dapat menyetorkan hafalan dengan lancar di Tahfidz Intensif PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta Batch 3. Orang tua mereka juga turut menyaksikan melalui streaming video conference Zoom. Sekali lagi, selamat kepada keduanya dan tetaplah menjadi pembelajar dan menyemai kebermanfaatan dimanapun berada nantinya.

Oleh: Umi Nurchayati, PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta