Hidangan Istimewa untuk Santri Kobong
Ada yang berbeda dengan menu makan santri Pondok Kobong Salafiyah Hidayatul Mubtadiin, Kampung Ciseureuheun, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten pada Sabtu (5/1). Sebanyak 70 santri terlihat lahap saat menyantap sajian yang mereka masak sendiri hari itu.
Mawi (16), salah santri yang sudah delapan tahun nyantri di Kobong ini mengaku bahwa biasanya dia dan teman-teman hanya makan nasi dengan lauk ikan asin dan sambel. “Nasi (porsi) banyak, ditambah sedikit lauk yang dicampur sambel hijau sudah membuat perut minta tambah terus,” katanya.
Namun, berbeda dengan biasanya, menu makan malam kali itu terdiri dari ayam bakar, telur, ikan bakar, sayur capcay, dan kerupuk. Bagi para santri, menu yang hanya bisa mereka temukan saat menghadiri hajatan ini terbilang melimpah. Para santri pun menghabiskan menu yang dihidangkan dalam sekejap.
Para santri yang tak dipungut biaya ini bertahun-tahun hidup dalam kesederhanaan dan tetap bersyukur dalam berbagai keadaan. Kegiatan yang padat telah mendisiplinkan mereka. Mencari kayu di hutan, menyuci baju, memasak telah menjadi kebiasaan mereka sebelum khidmat mengkaji kitab kuning.
“Semoga para santri senantiasa istiqomah dalam ketaatan. Terima kasih kepada PPPA Daarul Qur'an dan para donatur yang telah berbagi untuk sedekah makan santri. Makanan ini sangat berguna bagi santri. Semoga menjadi keberkahan untuk kita semua," tutur Ibnu Kosim selalu pimpinan pondok syalafi ini.