Mang Abdul, Juru Parkir Pencetak Generasi Qur'ani

Mang Abdul, Juru Parkir Pencetak Generasi Qur'ani
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Guru merupakan salah satu profesi yang paling mulia, tak terkecuali guru mengaji. Ada seorang warga yang mengabdikan hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak di Kampung Babakan Loa, Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. Ialah Abdulrohman (45), mendedikasikan diri untuk mengajar ngaji di kampungnya. Pekerjaan sehari-harinya hanyalah seorang juru parkir, namun tak menjadi halangan untuk tetap berjuang di jalan Allah.

Ia tidak memiliki lembaga atau tempat khusus saat mengajar ngaji. Lokasi tempat belajar para santri ialah di belakang rumah, dekat dengan dapur dan kamar mandi. Selain dirinya, ada anak dan menantunya yang ikut membantu memberikan materi kepada santri. “Kalau saya lagi ke kota buat markiran (juru parkir), anak saya yang gantiin saya mengajar,” ujar Mang Abdul, sapaan akrabnya.

Tidak ada biaya apapun yang ditekankan kepada para santrinya, seluruh kegiatan belajar mengajar ditanggung sendiri oleh Mang Abdul dari hasil keringatnya sebagai juru parkir. “Ya kadang mah kalau seharian penuh, bisa dapet Rp100 ribu. Kalau Cuma setengah hari paling banyak Rp50 ribu. Seminggu Cuma tiga kali kerjanya,” lanjut Mang Abdul.

Suka duka selama mengajar pun ia rasakan. Ada kebahagiaan tersendiri baginya saat memiliki banyak santri. Namun terkadang ada perasaan sedih ketika ia tidak bisa berbagi kepada para santrinya saat sedang tidak ada uang lebih. “Aaya senang, rasanya seperti banyak anak. Kalau sakit banyak yang mijitin. Tapi kadang sakit hati kalau tidak bisa memberi lebih kepada anak-anak,” sahutnya lirih.

Saat ini, ada 50 orang santri yang belajar mengaji di rumah Mang Abdul. tidak hanya belajar mengaji, di rumahnya juga diajarkan materi mengenai dasar-dasar pendidikan agama Islam seperti tajwid, salat sunah, hingga cara mengurus jenazah.

Saat ini keluarga Mang Abdul tinggal di rumah yang hampir roboh, Rumah tersebut juga digunakan oleh Mang Abdul dan para santri sebagai tempat belajar Al-Qur'an dengan rasa kekhawatiran yang tinggi, takut sewaktu-waktu rumahnya roboh.  Karenanya, PPPA Daarul Qur’an Bandung mengajak seluruh masyarakat ikut mewujudkan mimpi Mang Abdul memiliki rumah impian.

“Mari kita bantu Keluarga Mang Abdul dan para santri untuk memiliki tempat tinggal dan tempat belajar Al-Qur'an yang layak dalam program Rumah Qur'an,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Bandung, Dena Fadillah. (zantina/ara)