Melihat Jiwa Kartini dari Sosok Ustadzah Lil

Hari ini, tepat pada 21 April 2022 adalah hari spesial bagi kaum wanita di seluruh Indonesia. Sebab setiap tanggal tersebut diperngati sebagai Hari Kartini. 

Melihat Jiwa Kartini dari Sosok Ustadzah Lil
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Hari ini, tepat pada 21 April 2022 adalah hari spesial bagi kaum wanita di seluruh Indonesia. Sebab setiap tanggal tersebut diperngati sebagai Hari Kartini. 

Hari Kartini ditetapkan untuk memperingati pahlawan kemerdekaan Indonesia yakni R,A. Kartini yang lahir pada 21 April 1879. Kartini adalah pahlawan wanita asal Jepara, Jawa Tengah, yang membantu Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Kartini di masa kini bisa dilekatkan pada wanita tangguh yang memperjuangkan prinsip dan nilai-nilai luhur. Bagi Laznas PPPA Daarul Qur'an sosok tersebut tergambar pada diri Ustadzah Irham Fidrotur Rahmah. 

Wanita asal Probolinggo itu adalah pemilik sekaligus pengajar di Rumah Tahfidz Amanah. Ustadzah Lil, begitu sapaan akrabnya, telah mengajar di Rumah Tahfidz tersebut sejak 7 tahun lalu.

Namun, ceritanya berubah ketika sang suami yakni Ustadz Su’udi wafat. Suaminya meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19 pada 2021 silam.

Padahal, suaminyalah yang menemaninya dalam membangun Rumah Tahfidz Amanah dan mendidik anak-anak mereka menjadi penghafal Al-Qur'an. Namun, Ustadzah Lil harus ikhlas melepas sang suami untuk selamanya.

Sejak saat itu Ustadzah Lil membesarkan keempat anaknya seorang diri. Selepas meninggalnya sang suami, ia bersama keempat anaknya tinggal bersama orang tuanya untuk sementara waktu sebelum kembali ke Rumah Tahfidz.

Meski diselimuti duka, Ustadzah Lil memiliki permata yang ia yakini menjadi penolong bagi suaminya di akhirat. Permata tersebut tidak lain adalah anak-anaknya sendiri. 

Mereka adalah Fardan (13) yang duduk di kelas 1 SMP dan sudah menghafal Juz 30. Ada juga Davin (8) yang telah belajar Al-Qur’an sejak usia 3 tahun dan sudah hafal Juz 30. Fardan memiliki cita-cita ingin menjadi seorang arsitek, sedangkan Davin ingin menjadi Polisi. Juga kedua anaknya lagi yang dididik dengan Al-Qur'an.

Dengan berbekal khidmatnya kepada Al-Qur'an, Ustadzah Lil ingin mewujudkan semua impian besar anak-anaknya. Ia yakin Al-Qur'an akan mengangkat derajat mereka di dunia dan akhirat.

“Semoga saya bisa mewujudkan cita-cita anak-anak dan mendidik mereka semua menjadi penghafal Al-Qur’an sesuai dengan impian ayahnya,” tutur Ustadzah Iil.