Tim Sigab PPPA Daarul Qur'an Makassar Hampir Jadi Korban Penjarahan

Tim Sigab PPPA Daarul Qur'an Makassar Hampir Jadi Korban Penjarahan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Tim Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Qur'an Makassar hampir menjadi korban penjarahan di jalur menuju Mamuju, Sulawesi Barat pada Selasa (19/1) lalu. Saat itu Tim Sigab yang akan mengirim bantuan logistik ke area pengungsian hampir di cegat oleh penjarah.

Salah seorang Tim Sigab, Ustadz Rustang mengatakan bahwa pihaknya sempat dihadang oleh para penjarah yang berjumlah kurang lebih 100 orang. Meski dengan pengawalan petugas, akan tetapi para penjarah tetap nekat melancarkan aksinya.

"Saya tadi bersama tim dari perjalanan Majene ke Mamuju tepatnya selepas Jembatan Labolong, ada penjarahan, di sana sekitar ada 100 orang, bahaya sekali," ucap Ustadz Rustang.

Jembatan Tabolong sendiri berada di Dusun Takandeng Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Jembatan ini menjadi salah satu akses utama menuju ke lokasi pengungsian.

Alhamdulillah, meski sempat dihadang oleh para penjarah, namun Tim Sigab dan logistik yang dibawa mereka tetap aman. Sempat terjadi kepanikan di antara relawan, namun akhirnya mereka dapat meneruskan perjalanan menuju posko pengungsian dengan selamat dengan membawa amanah dari para donatur.

Hal itu disebabkan karena mayoritas para penjarah lebih tertarik dengan mobil truk dengan muatan banyak. Muatan itulah yang mengundang perhatian para penjarah untuk merampas barang bawaan yang dibawa.

Adapun kendaraan yang digunakan oleh Tim Sigab PPPA Daarul Qur'an Makassar pada waktu itu adalah mobil Mobile Qur'an. Maka dari itu, para penjarah pun tak mengira bahwa isi kendaraan tersebut adalah bantuan logistik.

Ustadz Rustang pun menghimbau kepada para relawan yang akan mengirimkan bantuan ke posko-posko pengungsian agar selalu berhati-hati. Ia manyarankan agar para relawan ikut rombongan dengan para petugas agar keamanan lebih terjamin.

"Jadi, untuk temen-temen yang menuju ke daerah Mamuju harap untuk tidak jalan malam, atau kalau bisa dengan pengawalan, karena biasanya mobil truk yang biasa dijarah, jadi temen-temen harus ikut pengawalan, dan biasanya pengawalan itu pagi," tukasnya. []