Ustadz Farid, Mahasiswa BTQ yang Jadi Pejuang Qur'an di Rumah Tahfizh Al-Kautsar Madura

Ustadz Farid adalah mahasantri pengabdian dari program Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an yang berperan menjadi kepala Rumah Tahfizh. Ia merupakan mahasiswa lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2017 yang mengambil jurusan Ilmu Hadis.

Ustadz Farid, Mahasiswa BTQ yang Jadi Pejuang Qur'an di Rumah Tahfizh Al-Kautsar Madura
Ustadz Farid, Mahasiswa BTQ yang Jadi Pejuang Qur'an di Rumah Tahfizh Al-Kautsar Madura
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rumah Tahfizh Al-Kautsar di Kamal, Kabupaten Bangkalan Madura berdiri sejak tahun 2020. Rumah Tahfizh ini berasal dari salah satu rumah yang diwakafkan untuk menjadi rumahnya para penghafal Al-Qur’an dan kegiatan sosial lain. Ustadz Farid dan Ustadz Multazam adalah para musyrif (pengasuh) Rumah Tahfizh Al-Kautsar bersama beberapa santri usia sekolah menengah pertama yang telah belajar di sana sejak tahun 2021.

Ustadz Farid adalah mahasantri pengabdian dari program Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an yang berperan menjadi kepala Rumah Tahfizh. Ia merupakan mahasiswa lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2017 yang mengambil jurusan Ilmu Hadis.

Dengan pendampingan dari Ustadz Alfarobi yang berperan sebagai koordinator daerah Rumah Tahfizh Jawa Timur wilayah 1, Ustadz Farid berperan penuh mengatur dan membuat kurikulum yang akan diajarkan kepada para santri sebelum Rumah Tahfizh Al-Kautsar diresmikan.

“Dalam pembuatan kurikulum ajar yang saya terapkan di Rumah Tahfizh harapannya bukan hanya tentang Al-Qur’an saja, akan tetapi materi ajar lainnya yang dirasa penting dalam agama juga saya masukkan dalam kurikulum ajar Rumah Tahfizh,” jelas Ustadz Farid.

“Materi ajar yang diberikan kepada para santri di antaranya ialah Tajwid, Akhlak, Tahsin dan juga materi bahasa Arab dan Inggris. Selain materi ajar yang berkaitan dengan pelajaran, para santri juga dibekali oleh keterampilan dasar dan juga hard skill yang spesifik, di antaranya ialah merakit perahu,” imbuhnya.

Keterampilan merakit perahu diberikan kepada para santri bukanlah tanpa alasan, letak Rumah Tahfizh Al-Kautsar yang berdekatan dengan pelabuhan menjadi salah satu alasannya. Hanya 10 menit perjalanan dengan sepeda motor terdapat banyak kapal nelayan dan pelabuhan untuk penyeberangan.

“Harapannya seluruh santri yang mukim disini setidaknya tidak hanya mengaji saja, akan tetapi mereka dapat mengetahui cara untuk merakit sebuah perahu nelayan, walaupun yang dirakit hanyalah miniaturnya saja,” jelas Ustadz Farid.

Selain merakit perahu, para santri rencananya akan diajarkan hard skill lainnya. Ke depannya para santri diajarkan juga untuk mengetahui cara merakit radio, sepeda listrik, dan finalnya diajarkan merakit robot. Kegiatan-kegiatan tersebut dihadirkan dengan panduan dari seorang yang sudah berpengalaman dalam elektronika yang dihadirkan untuk membekali para santri untuk masa depannya.

Kunjungan singkat namun bermakna pada awal Maret 2023 lalu, mengantarkan titipan para donatur untuk memberikan mushaf Al-Qur’an dan alat sholat untuk para santri dari Beramaljariyah.org dan Evermos.

PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta juga diberikan kesempatan untuk dapat semalam menginap di Rumah Tahfizh Al-Kautsar. Merasakan kehangatan dan ketulusan Ustadz Farid dalam membina para santri.

Ketulusan tersebut disambut dengan hangat pula oleh para santri akan kesabaran Ustadz Farid dalam mendampingi. Semoga seluruh asatidz, santri dan donatur yang berkhidmat untuk Al-Qur’an diberikan kesabaran dan keberkahan. Aamiin.