Warga Antusias Datangi Posko Kesehatan Gratis PPPA Daarul Qur'an

Warga Antusias Datangi Posko Kesehatan Gratis PPPA Daarul Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Musala Al-Muhajirin mendadak ramai dipenuhi ibu-ibu yang membawa balita serta bayinya ke musala yang terletak di Talang Jambe, Kecataman Sukarame, Palembang, Kamis (19/9) sore. Sementara itu, anak-anak dari Rumah Tahfizh Al-Azam berada di dalam musala untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan Kak Bebe dari PPPA Daarul Qur'an Palembang.

Rumah Tahfidz Al-Azam biasa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sebuah rumah salah satu asaatidznya. Namun, karena tak mampu menampung seluruh santri, maka dalam kegiatan ini dialihkan ke Musala Al-Muhajirin. Warga begitu antusias, hal itu tampak saat warga sudah duduk berbaris di selasar musala meksi posko belum selesai disiapkan.

Ada sejumlah bayi yang sedang tertidur pulas di gendongan ibunya. Mereka sengaja dibawa sang ibu agar dapat diperiksa oleh dokter yang bertugas. Asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Palembang dan sekitarnya memang berdampak sangat buruk bagi kualitas udara. Selain mengancam kesehatan masyarakat, aktivitas mereka pun terhambat akibat rasa takut untuk keluar rumah.

Asap yang bercampur debu dan abu ada di setiap jendela serta atap rumah warga. Bahkan, selasar musala yang dijadikan posko kesehatan pun dipenuhi dengan debu dan abu. Setelah persiapan usai, para calon pasien mulai antre untuk memeriksakan kesehatannya. Dua dokter yang disediakan seketika sibuk oleh ibu-ibu yang datang dengan berbagai keluhan. Sebagian besar dari mereka mengaku sesak napas dan flu sejak pertama kali kabut asap turun.

Salah seorang warga bernama Siti Muawanah (31) menuturkan, ia tak berani keluar rumah sejak sepekan kemarin, terkecuali jika kondisi mendesak. Menurutnya asap semakin tebal sejak seminggu terakhir. Ia khawatir dampak asap akan membahayakan kedua anaknya yang masih kecil.

"Kalau anak pertama sudah mau pakai masker, tapi adiknya ini masih suka dilepas-lepas. Alhamdulillah, ada posko kesehatan, bagus sekali. Karena banyak orang kurang peduli dengan kesehatannya, sudah tahu ada asap, tapi tidak mau pakai masker," ucap Siti.

Sedangkan menurut Hasnawati, seorang dokter yang menangani para pasien, rata-rata keluhan pasien adalah batuk dan masalah tenggorokan. Hal itu di akuinya karena paparan asap dapat langsung berefek pada dua hal tersebut. "Memang bahaya asap kebakaran jika dihirup terlalu sering bisa berimbas pada kesehatan sistem pernapasan. Tadi saja, banyak ibu-ibu dan anak-anak yang sudah terkena," ujarnya.

Hasnawati menyarankan kepada warga agar senantiasa memakai masker saat bepergian ke luar rumah. Meski tidak terlihat, asap yang dihirup sedikit demi sedikit dapat mengakibatkan sakit yang serius. Terhitung, ada 42 pasien yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak. Dua anak diantaranya sudah terpapar asap cukup parah dan disarankan untuk merujuknya ke Puskesmas terdekat agar dilakukan penanganan yang lebih intensif.

Selain pelayanan kesehatan dan pembagian obat, PPPA Daarul Qur'an pun membagikan masker N-95 kepada warga untuk melindungi mereka dari paparan asap segara langsung. “Semoga bantuan yang diberikan PPPA Daarul Qur’an atas amanah dari seluruh donatur bermanfaat untuk para korban terdampak asap. Dan mudah-mudahan musibah ini segera berakhir agar aktivitas warga kembali normal seperti sedia kala,” harap Sunaryo, Koordinator SIGAB untuk Bencana Asap Sumatera.