Melangkah Bersama Para Penjaga Negeri

Melangkah Bersama Para Penjaga Negeri
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sebelum 2008, para penghafal Al-Qur’an berada pada jalan sunyi. Saat itu, publik masih belum akrab dengan diksi “Penghafal Al-Qur’an” atau “Tahfizhul Qur’an”. Hingga pada 2009, Indonesia Menghafal Al-Qur’an yang diprakarsai oleh PPPA Daarul Qur’an menjadi momentum yang menggerakkan puluhan ribu penghafal Qur’an dari seluruh pelosok Indonesia menuju Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Kini, para penghafal Al-Qur’an mulai diakui keberadaannya, dan menjadi ‘penjaga’ sekaligus harapan bagi masa depan bangsa.

Banyak kisah perjuangan para santri penghafal Al-Qur’an yang bisa kita teladani. Seperti kisah Tito, misalnya. Tito adalah salah satu santri di Kampung Qur’an Rukem, Purworejo, Jawa Tengah. Teriknya matahari di suatu siang pada musim kemarau tak membuat langkahnya berat untuk pergi mengaji. Musala Miftahul Huda yang berada di atas lereng bukit menjadi tempat berkumpul Tito dan teman-temannya untuk mengaji.

Lalu ada kisah tentang semangat anak-anak Kampung Cibengang, Desa Melatisuka, Kecamatan Gunung Tanjung, Tasikmalaya. Ratusan murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cibengang yang jauh dari fasilitas ini rela berkubang lumpur untuk bisa mencapai sekolah guna menuntut ilmu dan menghafal Al-Qur’an.

Misi besar Daarul Qur’an hingga 2023 adalah melahirkan generasi baru penghafal Qur’an di setiap desa. Hal ini bukan tak mungkin, karena hingga saat ini saja sudah terdapat puluhan ribu santri penghafal Qur’an yang tengah dididik di Daarul Qur’an. Para santri ini tersebar di sembilan lokasi Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus, 11 lokasi Kampung Qur’an, 24 Perguruan Tinggi Negeri, dan wilayah dakwah Daarul Qur’an lainnya.

Daarul Qur’an dapat mengakses lokasi-lokasi tersebut melalui para kader tahfizh yang menjadi relawan dakwah lembaga ini. Dimana, para kader tahfizh ini tinggal menetap membersamai warga, serta menjadi guru mengaji bagi anak-anak dan para orang tua.

Sementara itu, program Mobile Qur’an (Moqu) juga ikut berperan menjelajahi pelosok negeri untuk mengedukasi anak-anak dengan dongeng serta kisah-kisah menarik penuh hikmah. Sedangkan bagi kaum urban yang ritme kehidupannya tak memiliki jeda, bisa menggunakan program Qur’an Call untuk bisa belajar mengaji di manapun mereka berada.

Insya Allah, PPPA Daarul Qur’an akan terus mengawal jalan sunyi para penghafal Al-Qur’an, agar keberkahan Al-Qur’an bisa dirasakan oleh semua orang. Ini adalah ikhtiar bersama, bagi kami, dan Anda semua yang meyakini bahwa Al-Qur’an akan menjaga kita semua, demi Indonesia yang lebih baik. Aamiin.[Maulana/mnx]